Aku tetap membeku di tempatku . Matthew urung mendorongku karena mendengar suara Dewa. Dua pria itu kini berjalan berlawanan. Satu melangkah mendekatiku. Satu lagi melangkah menjah dariku. Meninggalkanku. Apa yang barusan kulakukan? Aku mengemis cinta pada pria yang selama ini kutunggu. Pada pria yang selama ini kurindu. Pada pria yang selama ini kuinginkan. Dan apa yang barusan kuterima? Penolakan. Kalian mungkin tertawa melihat Matthew meninggalkanku. Mengolok-olokku atau bahkan menyumpah-serapah diriku. Tapi asal kalian tahu, semua itu tetap tidak melunturkan perasaanku pada Matt. Tetap tidak membuatku menyesal telah meninggalkan Dewa. "Kita pulang." Dewa menggenggam erat tanganku. Ia masih berdiri mematung di sampingku menunggu reaksiku. Aku menggeleng. Mudah saja menyimpulkan s