PART-82

1892 Kata

"Siapa?" "Mama." "Oh, tumben mama menelpon. Ada apa?" "Mama akan menyusulmu kemari." "Oh..." "Apa mama tahu kalau kita sudah bertemu?" "Iya, mama tahu, Sayang." "Hmbb." "Kenapa?" "Tidak apa." "Gadis, ada apa?" Dewa melirikku sekilas. Kami terus berjalan menuju lift. Dari manssion Dewa, butuh sekitar dua jam untuk sampai ke rumah Elsa. Awalnya, aku ingin menceritakan perihal pernikahanku pada Elsa. Tapi, mendengar kabar yang baru saja mama sampaikan, keinginanku perlahan pudar begitu saja. Tidak akan ada pernikahan. Kisah kami telah selesai. "Sayang...." Dewa menarik daguku. "Ada apa?" tanyanya cemas. "Tidak ada apa-apa, Dewa." "Kau sakit?" "Aku baik-baik saja." "Kau terlihat pucat." Dewa menelisik wajahku. "Aku baik-baik saja, Dewa." kataku meyakinkan. "Jangan coba-coba k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN