"Bukankah kau lupa segalanya?" Kami berada di manssion Ana dan Richard. Sebelumnya aku sudah memberitahu mereka tentang amnesia palsuku. Aku harap Gadis tidak curiga karena tiba-tiba aku mengajaknya ke manssion Rich. "Damian memberitahuku tentang Richard dan Ana. Dia bilang mereka keluargaku." "Dia tidak memberitahu kalau aku tunanganmu?" "Tidak." "Dasar b******k! Awas kau, Dam." Aku menahan tawaku. Ah, lucu sekali melihatnya cemberut seperti itu. Aku menginginkan bibir ranun itu. "Kau bilang kau sedang hamil." "Benar. Aku hamil anakmu." katanya tegas. "Jangan mengumpat! Tidak baik jika anakmu mendengar umpatanmu!" "Anakmu!" "Terserah!" Aku merindukannya. Dia miliku. Gadisku. Mana mungkin aku melupakannya? Entah sejak kapan aku memuja wanita ini. Senyumnya, bibirnya,