Bik Asih menatap wajah Ine yang masam. "Maaf, Nyonya. Tadi malam Tuan dan Nyonya pulangnya tengah malam. Tadi subuh memang bangun untuk salat subuh. Tuan minta agar mereka tidak usah dibangunkan. Biarkan mereka tidur sampai siang. Jadi kami tidak berani membangunkan mereka berdua. Kalau Nyonya ingin bertemu mereka, silakan kembali lagi ke sini kalau sudah siang. Tuan dan Nyonya pasti bangun untuk salat dzuhur." Dengan sabar Bik Asih menjelaskan. Wajah Ine tidak nyaman untuk dilihat. Bik Asih merasa bingung kenapa pandangannya pada Ine tiba-tiba berubah. Tidak seperti sebelumnya. "Huh! Sejak kapan Steve salat? Bukannya dia tidak pernah salat?" Ine tidak percaya kalau Steve sekarang ini salat. Sebelumya Steve tidak menunjukkan kalau mengerti agama. Bebas saja berkeliaran di luar dengan b