Maxwell

1727 Kata
Setelah melihat si pria hidung belang itu tertidur dengan mengigo tidak jelas. Kaylee pun memainkan aksinya. Dibukanya pakaian om-om itu, lalu membuka bagian bawah dengan perlahan. Lalu terakhir bagian bawah. Kaylee memalingkan wajah saat membuka bagian paling dalam pria hidung belang itu. Setelah selesai, Kaylee menyelimuti tubuh polos nya dengan selimut sampai batas leher agar dia tidak melihat yang iya-iya di pria itu. Setalah itu Kaylee membuka seluruh benang yang menempel di bagian atasnya tanpa tersisa. Ia mengambil ponselnya, lalu berbaring di samping om-om hidung belang itu. Dengan pose se menggoda mungkin di samping pria itu. Setelah selesai, Kaylee mendekati kuping om-om hidung belang itu yang sedang tertidur namun dengan racauan yang tidak berhenti. "Kau sangat menggodaku." Kata Kaylee tepat dikuping pria itu. "Kamu bisa merasakannya? Aku menyentuh 'milikmu' yang sudah siap untukku." Kaylee masih berbicara di kuping pria itu. "Ough.. Dia sudah sangat siap untukku, baby." Kaylee terus saja berbicara seolah dia melakukan sesuatu pada pria itu, padahal Kaylee sama sekali tidak melakukan apapun. "Kamu mau berada di dalamku?" Kaylee dengan suara semenggoda mungkin. "Yes, do it." Jawab pria itu dalam tidurnya. "Baiklah, aku akan melakukan nya dengan sangat keras sampai kamu berteriak kencang." Kaylee seperti pro dalam melakukan itu. "Ah.. 'Milikku' sangat penuh olehmu. Aku akan melakukannya dengan cepat agar kamu cepat sampai juga di kenikmatan yang aku buat." "Yes lakukan, aku menunggumu, L." Pria itu meracau dan menggerakan tubuhnya seperti sedang melakukan seks. "Oh.. Kamu luar biasa." Ucap Kaylee kembali dengan posisi duduk sambil memainkan ponselnya. Ya, Kaylee memang seorang Bitch, tapi Kaylee melakukan trik yang membuat dia tidak perlu menyerahkan tubuhnya kepada pria hidung belang yang membayarnya mahal. Kaylee hanya perlu memberikan pria itu obat yang bisa membuat si pria berimajinasi apa yang diinginkan. Dan saat terbangun pria itu percaya jika apa yang ada di dalam imajinasi nya nyata. Tidak ada satu orang pun yang tahu jika Kaylee melakukan kecurangan seperti itu. Hanya dirinya saja yang tahu. Orang sekitarnya hanya tahu jika Kaylee seorang pelacur dengan service luar biasa sampai banyak pria hidung belang yang pernah bermalam dengannya ingin merasakan tubuh seorang pelacur nomer satu di Amerika, meskipun itu hanya imajinasi yang tidak diketahui. Sebenarnya obat yang diberikan oleh Kaylee hanya obat penenang biasa, tapi entah kenapa bisa menjadi sebuah halusinasi berlebihan untuk seseorang yang menginginkan sesuatu yang berlebihan. Tidak tahu kenapa menjadi seperti itu. Mungkin Kaylee salah membeli obat, pikirnya. Apa yang Kaylee lakukan memang terdengar seperti sebuah penipuan, tapi Kaylee juga tidak mau memberikan mahkotanya kepada siapapun, termasuk pria hidung belang yang sudah memberikannya uang banyak. Sejauh ini apa yang Kaylee lakukan tidak ketahuan, tapi Kaylee juga takut jika dikemudian hari bisa akan diketahui oleh pria yang menyewa jasanya. "Sayang, aku sudah hampir selesaikan." Kaylee kembali memainkan peran nya. Ia melirik wajah si pria hidung belang yang sedang blingsatan seperti sedang berimajinasi melakukan seks. Lagi-lagi senyum mengembang di bibir ranum Kaylee tercetak. Ia tanpa perlu menyerahkan tubuhnya, dan uang tetap mengalir padanya. Anggap saja Kaylee gadis licik, tapi dia harus seperti itu jika ingin bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Tiba-tiba pria itu berteriak seolah sedang klimaks. Kaylee memakai kembali pakaiannya yang tadi ia lepaskan dan merapikan diri dan pergi dari kamar itu dengan wajah gembira seperti mendapat lotre cuma-cuma. Tugas terakhir Kaylee adalah mengirim foto saat dirinya sedang berbaring manja di samping pria hidung belang itu agar bisa percaya jika mereka sudah melakukan seks bersama, meskipun nyatanya tidak. "Aku ingin beli komik baru." Kaylee berceloteh Baru beberapa langkah keluar dari kamar itu, ponsel Kaylee berdering. Nama bitches' boss tertera di layar ponselnya. Kaylee langsung mengangkat panggilan itu dengan malas. Kaylee ingin pulang dan melihat isi saldo tabungannya yang sudah terisi karena triknya. Tapi sekarang bitches' boss itu menelpon nya. Mood Kaylee langsung jatuh ke lantai begitu saja. "Ya!!" Kaylee menjawab dengan malas. Ia sudah lelah ingin cepat bergumal dengan selimut dikamar flatnya. 'Apa kau sudah selesai?' Tanya si bitches' boss. "Ya, saya sudah selesai." Jawab Kaylee. 'Bagus!! cepat datang ke club sekarang. Kita dapat umpan sangat besar kali ini. Ganti pakaian kamu sekarang juga.' Setelah memberi perintah seperti itu, bitches' boss langsung mematikan panggilannya begitu saja. Kaylee kesal karena bitches' boss itu selalu memaksanya untuk melayani lebih dari satu kali. Tidak heran, karena memang Kaylee bitch nomer satu Amerika. Banyak sekali yang ingin memakai jasanya. Meskipun mereka tidak tahu kalau sebenarnya Kaylee memakai trik untuk membohongi para pria hidung belang itu. "Memang seberapa besar yang aku dapat sampai bitches' boss itu sangat gembira?" Kaylee terus berceloteh disepanjang jalan. "Perduli setan, yang terpenting aku dapat mangsa besar dua kali hari ini." Wajah Kaylee sumringah mengetahui hari ini dia mendapat pemasukan cukup besar. Kaylee pun pergi pulang untuk mengganti pakaiannya. Dia tahu Bitches' boss itu menyuruhnya pergi berganti pakaian karena takut jika tubuh Kaylee masih tercium bau pria lain, tapi nyatanya Kaylee sama sekali tidak bersentuhan dengan tamu nya. Agar bitches' boss itu tidak curiga, akhirnya Kaylee menuruti perintahnya dan pergi untuk mencari pakaian super cantiknya untuk tamu spesialnya. Kali ini Kaylee memilih pakaian yang cukup simple tapi tidak menghilangkan kesan seksi di dirinya. Kaylee memilih rok ketat sebatas atas paha berwarna abu-abu dan baju dengan lengan panjang berwarna cream, tapi bagian satu bahu nya dibiarkan terjuntai kebawah sampai menunjukan sedikit lekuk gundukannya di sebelah kiri. Untuk bagian rambut, Kaylee hanya mengikat asal saja. Sedangkan bagian kaki, kaylee mengenakan heal berwarna senada dengan bajunya. Dan tas jinjing ditangannya untuk mempermanis penampilannya. "Sandiwara babak kedua, Kaylee. Semangat!!!" Kaylee menyemangati dirinya sendiri. Tidak memungkiri ada rasa takut mendera jika suatu saat apa yang dia lakukan diketahui oleh orang. Sudah pasti Kaylee akan dimasukan ke penjara karena telah menipu banyaknya pria hidung belang. Tapi Kaylee harus melakukan untuk bisa mendapat uang tanpa harus benar-benar memberikan tubuhnya. Kaylee menepuk pipinya agar cepat menyadarkannya, apapun yang dia lakukan sekarang, tidak peduli bagaimana nanti nya, yang terpenting dia harus mendapat uang agar bisa bertahan hidup. Kalaupun nanti nya akan ketahuan, itu sudah menjadi resiko Kaylee, dan dia akan pasrah saja jika itu semua terjadi. *** Kaylee sudah berada di club malam xxx untuk bertemu dengan bitches' boss. Mereka bertemu sebelum bertemu dengan 'tamu' yang sudah diberitahu oleh bitches' boss sebelumnya. "Disini." Bitches boss itu melambaikan tangannya untuk mengode Kaylee. Kaylee menoleh dan melihat bitches boss nya dengan seorang pria muda. Kaylee tahu betul jika bitches boss nya itu menyukai brondong. Kaylee juga tahu jika brondong yang sedang bersama bitches boss itu berbeda dengan yang sebelumnya. "Kenapa kau lama sekali." Protes bitches boss itu karena Kaylee datang terlambat beberapa menit. Kaylee sebenarnya malas untuk menjawab pertanyaan itu karena sudah tahu betul jika jalanan itu macet, untuk apa dia bertanya. Kesal Kaylee di dalam hatinya. Tapi meskipun begitu Kaylee harus menjawab hanya untuk sekedar basa-basi saja. "Jalanan macet." Jawabnya singkat. Setidaknya, daripada tidak menjawab sama sekali, bukan? Pikir Kaylee. "Baru boss?" Kaylee sengaja menyindir bitches boss itu yang selalu bergonta-ganti pasangan. Paha mulus Kaylee di cubit oleh bitches boss, mungkin karena pria muda itu belum tahu jika dia suka bergonta-ganti pasangan. Bitches boss, atau bos pelacur itu bernama Selly, tapi dia tidak mau di panggil nama dengan alasan nama itu terdengar seperti aneh dikuping orang lain. Entahlah, pikirannya terlalu jauh tentang itu. Sebenarnya tidak terlalu tua, bahkan masih terlihat cantik di balik make-up tebalnya. Usianya pun belum menginjak setengah abad. Tapi dia memilih menjadi bos pelacur. Dari yang Kaylee dengar, dulu Selly juga sama seperti nya, wanita pelacur, dan naik pangkat menjadi bosnya pelacur. "So?" Kaylee mulai tidak sabar karena sudah mengulur waktunya. "Temui dia di hotel xxx. Perlakukan tamu itu dengan sangat spesial. Karena kudengar dia salah satu pria terkaya di Amerika. Dan aku dengar juga pria itu tampan. Oh.. Betapa beruntungnya kau L." Bitches boss itu berceloteh menjelaskan tentang siapa yang akan menjadi 'tamu', bukan, lebih tepatnya menjadi korban Kaylee selanjutnya. Kaylee malas untuk menjawab celotehannya dan lebih memilih bertanya intinya saja. "Berapa yang aku dapat?" Tanya Kaylee lagi. Karena yang terpenting untuknya adalah uang. Tidak perduli siapa pria itu berasal. "Kau bahkan bisa membeli satu Lamborghini, L. Aku akan dapat besar" Jawabnya antusias seperti mendapat lotre besar. Mata Kaylee berbinar mendengar itu. Kapan lagi dia bisa mendapat umpan sangat besar itu hanya dalam sekali bertemu saja. Kaylee pun langsung berdiri dan pergi dari club untuk mendatangi 'si tamu' yang sudah menunggunya. "Hubungi aku jika kau sudah selesai." Teriak bitches boss kepada Kaylee. Kaylee tidak menjawab dan menulikan kupingnya untuk menjawab pertanyaan nya. Yang terpenting untuknya adalah mendatangi si 'tamu' spesial itu. *** Perjalanan memakan waktu cukup banyak untuk sampai ke hotel itu. Dan mata Kaylee membola saat melihat betapa mewahnya hotel itu. Sekarang Kaylee dapat menerka-nerka seberapa kaya 'si tamu' itu. Kantung Kaylee pun sudah meronta tidak sabar ingin mendapat segepok dolar darinya. Kaylee sampai di depan pintu kamar si pria kaya itu. Sebelum masuk Kaylee merapikan rambutnya dan juga pakaiannya agar tidak ada sedikitpun cela untuk dirinya tidak sempurna. Kaylee pun mulai menekan bell yang ada di kamar itu. Satu menit, dua menit, bahkan lima menit pun pintu tidak terbuka sedikitpun. Kaylee khawatir jika si pria kaya itu sudah tidak ada karena lama menunggunya. Tapi semangat nya tidak pupus untuk mendapat segepok kertas itu. Dengan nekat, Kaylee membuka pintu. Dan benar saja, pintu tidak terkunci. Kaylee mulai masuk ke dalam kamar dengan ragu. Tapi keraguannya hilang saat melihat dekorasi dalam kamar itu sungguh sangat mewah meskipun lampu meremang. Kaylee berdecak kagum melihatnya. Mulai dari kasur dan pajangan-pajangan yang tertempel maupun tidak sangatlah mewah. Tanpa Kaylee sadari, seseorang sedang melihatnya dalam kegelapan di ujung sana. "Mencariku, L." Suara bariton itu mengagetkan Kaylee yang sedang mengagumi isi dalam kamar hotel itu. Kaylee mencari sumber suara itu ke sudut-sudut ruangan, dan akhirnya menemukan si empunya suara. "Tuan, Maxwell?" Kaylee ragu. Karena sosok Maxwell sama sekali tidak terlihat karena gelapnya pencahayaan. "Aku sudah siap untuk kau hangatkan, bitch." Ucapnya lagi di dalam kegelapan. Kaylee meneguk salivanya mendengar suara Maxwell yang berat itu. Entah kenapa seluruh bulunya meremang hanya karena suara bariton pria itu, bahkan tanpa melihat siapa sosok dibalik wajah itu. Suara langkah kaki mendekati Kaylee perlahan. Tubuh Kaylee membeku tidak tahu kenapa. Tubuhnya seolah menunggu siapa sosok Maxwell yang dikatakan bitches boss itu. Rasa penasaran mendera ditubuhnya. Apakah pria itu benar-benar tampan seperti yang dikatakan bitches boss? Atau itu hanya sebuah bualan karena malam ini Kaylee mendapat umpan sangat besar. "Bisa kita mulai." Kini Kaylee dapat melihat dengan jelas si pemilik suara bariton itu. "Oh damn!!" Ujar Kaylee.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN