Berbicara dengan Ayah Raizel

1230 Kata

Kedua tangan Qian terkepal kuat di atas pangkuan. Setetes keringat dingin pun meluncur melewati pelipis. Saat ini ia tengah duduk berhadapan dengan Abraham dengan Raizel yang duduk di sebelahnya. Entah sudah berapa menit berlalu namun Abraham tetap diam dan tak berhenti menatap Qian. “Jika tidak ada yang ingin ayah bicarakan, biarkan kami pergi,” ujar Raizel membuka suara.  Seketika Abraham melirik Raizel lewat ekor mata. “Silahkan, tidak ada yang melarangmu,” ucapnya dengan suaranya yang padat dan jelas. Kemudian atensinya kembali lagi pada Qian, menatapnya dengan sorot matanya yang garang hingga membuat Qian bergidik.  Raizel bangkit dari duduknya kemudian mengulurkan tangannya pada Qian memberinya isyarat agar keluar dari ruangan. Qian yang sedari tadi hanya menunduk menyembunyikan w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN