Bab 93

2253 Kata

Di kamar sederhana itu, Laras duduk bersandar di kepala ranjang. Lampu meja menyala redup, menyisakan cahaya hangat yang justru terasa sendu. Ponselnya ia pegang dengan kedua tangan, jempolnya menggulir layar tanpa tujuan pasti. Sampai matanya terpaku pada sebuah unggahan berita gosip. Sebuah foto besar terpampang jelas, Adrian dan Safira duduk berdua di sebuah restoran seafood. Wajah Safira tersenyum manis, sementara Adrian, meski datar, tampak serasi di sampingnya. Caption berita itu menulis “Pasangan yang akan segera menikah ini terlihat mesra menikmati makan malam bersama.” Hati Laras langsung tercekat. Seakan ada sesuatu yang menekan dadanya begitu kuat sampai ia sulit bernapas. Jemarinya refleks menggenggam ponsel lebih erat, seperti benda kecil itu satu-satunya pegangan di tengah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN