Bab 137

2003 Kata

Pagi itu udara terasa lembut di halaman yayasan. Embun masih menempel di ujung dedaunan, sementara sinar matahari menembus celah ranting pohon flamboyan yang tumbuh di sisi kanan bangunan. Beberapa bunga merah yang berguguran di atas jalan setapak menciptakan warna hangat di antara batu-batu kecil yang basah oleh sisa hujan malam. Safira datang lebih awal dari biasanya. Ia mengenakan tunik berwarna gading dengan potongan sederhana dan jilbab abu muda yang dililit rapi di lehernya. Ujung kerudungnya bergerak perlahan tertiup angin. Di tangannya, ia membawa map besar berwarna biru berisi rancangan program yang sudah ia susun selama beberapa hari terakhir. Langkahnya ringan, namun setiap gerak tampak penuh ketenangan. Di wajahnya tersirat semangat, meski ada sedikit bayangan lelah di bawah m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN