Bab 95

1970 Kata

Langkah kaki Adrian dan Laras yang semula santai mendadak terhenti ketika sebuah suara memanggil dari kejauhan. Suara itu terdengar jelas, tegas namun tetap mengalun penuh keanggunan. “Mas Adrian?” Nada panggilan itu membuat udara seketika berubah. Laras spontan menoleh ke arah sumber suara, jantungnya berdentum keras seperti genderang perang. Dari kejauhan, sosok seorang wanita muncul, berjalan anggun di atas pasir putih. Balutan gamis pastel jatuh lembut mengikuti setiap langkahnya, sementara kerudung berwarna lembut tertiup angin laut, menambah kesan elegan sekaligus tegas. Semakin dekat jaraknya, semakin jelas sorot matanya, tatapan yang tampak tenang namun menyimpan ketajaman tersembunyi. Tatapan itu membuat Laras merasa seolah dirinya sedang ditelanjangi tanpa bisa sembunyi, seola

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN