Bab 84

1692 Kata

Laras masih terpaku pada layar ponselnya. Jari-jarinya bergetar hebat, seolah tulangnya kehilangan kekuatan untuk menopang benda kecil itu. Dadanya naik-turun cepat, tarikan napasnya terdengar parau, nyaris seperti orang yang baru saja tercebur ke dalam air dingin. Tulisan pesan itu masih jelas, membakar matanya setiap kali ia berusaha mengedip. Nama pengirim jelas tertera. Dharma. Darahnya seperti berhenti mengalir. Suhu tubuhnya merosot drastis, membuat tengkuknya dingin berpeluh. Laras buru-buru menutup mulutnya rapat-rapat dengan telapak tangan, takut jeritannya meledak begitu saja dan membuat keadaan semakin nyata. Ponsel yang ia genggam seakan menjadi benda paling menakutkan di dunia, padahal ia tak sanggup melepaskannya. Telapak tangannya basah oleh keringat, membuat genggamannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN