“Mas Rendra?” Safira, yang sedari tadi duduk di kursi sebelah ranjang, langsung berdiri. Matanya membulat, jelas tidak menyangka melihat sosok itu di sana. “Safira.” Rendra menatapnya tenang, suaranya rendah tapi cukup untuk mengisi seluruh ruangan. “Kamu di sini juga?” Safira mengedip pelan, seolah butuh waktu memproses apa yang sedang terjadi. “Aku... baru aja ke sini. Tadi antar makanan buat Mas Adrian. Eh, malah ketemu Laras.” Ia menatap ke arah Laras, lalu balik ke Rendra. “Tapi kok kamu bisa di sini, Mas?” Rendra berjalan masuk perlahan. Setiap langkahnya tenang, berwibawa, tapi terasa menekan. “Aku ada urusan pribadi,” jawabnya pendek. “Urusan pribadi?” Safira mengulang, suaranya mengandung nada heran. “Dengan... Laras?” Laras menatap mereka bergantian, merasa seperti sedang t

