Seperti biasa, dan ini akan menjadi kebiasaan Selly seblum Awan benar-benar sembuh dan bisa kembali beraktifitas seperti biasanya. Memarkirkan sepeda mininya tepat di depan rumah megah yang susah begitu ia hafal. Bibirnya tak henti mengulas senyum dengan satu tangan yang menenteng rantang susun. Ini rantang yang berbeda dari yang kemarin. Jadi Selly beli dua rantang susun, untuk bekal Pak Rusdi kerja dan yang satu untuk membawakan makanan buat Awan. “Lho, Wan,” seru selly sedikit terkejut saat melihat awan yang sudah turun dari lantai atas, ada tas ransel yang tersampir di bahu cowok ganteng itu. “Udah nggak sakit?” lanjutnya, terlihat sangat peduli. Awan menggeleng, tatapannya tertuju ke arah barang yang ditenteng selly. “Bawa apa?” Selly menaruh bawaannya di atas meja makan. “Aku bawa