“Kenapa kamu melamun?” sergah Daffa. Amira tersadar dari lamunannya dan langsung tersenyum. Ya, kalimat sarkas itu hanya terlontar di dalam khayalannya saja. Amira kembali memerhatikan penampilan Daffa sekali lagi, lalu kemudian mengangguk pelan. “Ya, Mita memang mempunyai selera yang bagus dari dulu.” Komentar Amira kemudian. Daffa pun tersenyum bangga. Tatapan Amira beralih pada sebuah tas tupperware kecil warna hijau yang kini ada di tangan kirinya. “Itu apa?” tanya Amira. “Ah .., ini bekal makan siang yang dibuatkan oleh Mita.” Amira langsung tergelak. “Hahahaha ... kamu seperti anak TK yang baru masuk sekolah saja. Lihatlah dasi yang kacau itu ... kotak bekal makan siangnya juga.” Daffa yang menganggap itu sebagai lelucon pun juga terkikik pelan. “Tapi aku selalu senang saat