Hari ini Daffa pun menceritakan semuanya. Mita pun menyimak semua rentetan kronologi cerita Daffa. Daffa menceritakan semuanya dari awal. Mulai saat dia pertama kali mengenal Amira hingga semua yang telah terjadi di antara mereka. Sesekali Daffa terlihat sedikit takut-takut, namun Mita tetap menyimak semua cerita itu dengan tenang.
Mita sesekali mengangguk pelan dan sesekali juga memejamkan matanya dengan posisi melipat tangan.
“J-jadi begitulah ceritanya,” tutup Daffa kemudian.
“Hmmm … jadi begitu ceritanya.” Mita mengangguk tanda mengerti.
“Iya, Ta. Jadi main basket itu pun nggak pure berdua sama dia, kok. Jadi yang ngebet pengen main sama aku itu anak-anak asuhan dia. Para bocah SMP.”
Mita tersenyum tipis. Dia sedang mengoleskan selai cokelat kacang ke roti tawar untuk sarapan me
