Beberapa kali Dhena menahan langkahnya. Ada sebongkah keraguan yang tiba-tiba menyergap perasaannya. Berbagai tanya pun kembali memenuhi isi kepalanya. Terjadi pertarungan batin. Pantaskah aku mendatangi Rizal dan meminta pertanggung jawabannya? Bukankah aku telah mengusirnya dan tidak akan pernah lagi memaafkan apalagi menerimanya sebagai orang yang harus bertanggung jawab dengan kehamilanku? Mungkinkan sekarang Rizal mau menerimaku? Aaaah.. Kenapa harus ragu? Bukankah Rizal sangat mencintaiku? Bukankah dia sangat ingin memberiku keturunan? Bukankah Rizal berbohong juga demi untuk kebahagiaanku? Bukankah Rizal akan menikahi Ghina karena dijebak? Bukankah aku juga sangat kangen Rizal setelah lebih dari satu bulan tak mendengar kabar tentang dia? Ya, inilah saatnya yang tepat untuk sali

