Rara amma Aay masih merekam, saat Rara melepaskan ciumannya. "I love you!" Rara mengecup pipi Aay. Aay mengusap bibir, dan pipinya. Ia tak menduga, ternyata Rara yabg ini agresif seperti Rara di rumahnya. "Ke luar sana!" Rara mendorong d**a Aay. Aay yang belum kembali jiwanya secara sempurna mau saja di dorong. "Mau ke mana?" Kedua ibu ke luar dari samping lemari. Mata, dan mulut Aay, dan Rara terbuka lebar. Sungguh kejutan yang luar biasa, ada dua ibu yang mengintip mereka. "Mami sejak kapan di situ!?" Rara lebih dulu bisa bersuara. "Cukup lama untuk merekam adegan yang harusnya belum boleh dilakukan!" Mata Meera melotot ke arah Rara. Rara tua memperlihatkan hasil rekaman. "Arghh!" Rara menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Aay mengambil ponsel ammanya. Ditatap lekat vi