Andra membaringkan Cici di atas kasur. Lalu Andra membungkuk di atas Cici. "Takut, Pak." "Takut apa?" Tanya Andra bingung, karena Cici bukan tipe penakut seingatnya. "Takut ada yang ngintip." Cici menunjuk ke arah pintu yang tertutup rapat, dan terkunci. "Ya biar saja diintip, kita tetap enak, dia yang rugi!" "Kalau digerebek bagaimana?" Mata Cici melotot. Andra selalu suka melihat mata Cici melotot. "Kenapa takut? Kita sudah menikah." "Tapi belum ada suratnya, Pak." "Kamu lupa, kita punya surat keterangan bahwa kita sudah menikah siri. Ada tanda tangan para saksi." "Memangnya Bapak bawa surat itu?" "Dibawa, karena niatnya datang ke sini untuk main billiard." Andra menjawab jujur "Niat banget ya, Pak, ingin main billiard di sini." "Ya iyalah, tujuan kita ke sini itu hari m