Suara hentakan sepatu serasa berjalan pelan menuju keluar koridor menghampiri gadis yang masih dilema akan ketakutan . Tania berlari ke arah dokter yang memasang wajah tanpa expresi menunggu tania untuk cepat hadir di hadapannya . " dokter.." ucap tania dengan suara terengah-engah seraya memegang d**a dan matanya lekat memandang ke arah dokter " anda keluarga sean ? tanya dokter kepada tania dan abraham yang berwajah pucat " iyaa .. bagaimana keadaan sean ?" tanya abraham tidak sabar " pasien sekarang sedang pemulihan , beruntung pisaunya tidak masuk terlalu dalam , anda bisa jenguk 1 jam lagi" ucap dokter membuat tania langsung memeluk abraham tanda kalau ia lega . " syukurlah , trimakasih dokter" ucap abraham lalu pria dengan pakaian putih itu mengangguk dan pergi . " nona makanla