Di Istana Kenegaraan Bogor pada malam harinya. Farly Gahetto memutuskan untuk tidak bermalam di kamar yang biasa ia gunakan bersama Sang Ibu Negara, Marini Niskala Gahetto. Kali ini ia ingin menyendiri di kamar khusus yang biasa ia gunakan untuk merenungi masalah kenegaraan. Terlebih apa yang tengah terjadi sekarang. Bisa jadi merupakan problematika paling “rumit” yang pernah bangsa ini hadapi pasca kemerdekaan dan reformasi tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan silam. Saat Farly Gahetto sedang berpikir serius di pinggir ranjangnya dalam balutan pakaian tidur dan jubah tidur. Ia mendengar suara ketukan dari bagian luar pintu kamar. Toktoktoktoktok. Lima kali ketukan. Ia memang sudah janjian dengan para ajudannya. Untuk mengetuk pintu di malam hari dalam irama-irama tertentu.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari