Bab. 34

1828 Kata

Adel menghirup napas dalam-dalam, dan mengeluarkannya perlahan. Ada percikan api yang mulai merambat dalam hatinya begitu dia selesai mendengarkan penjelasan putri tercintanya. Sebelah hati dia tak ingin mempercayai ucapan Agni tentang Flora, tapi sebelah hatinya terasa berat. Agni tak mungkin sampai menangis sedemikian rupa seandainya hatinya tak tersakiti. Adel tahu betul itu. Agni hanya akan menangis jika dia benar-benar merasa tersakiti. "Aku harus memberikan pelajaran pada Flora," gumamnya sambil meremas ponselnya. "Ada apa Jeng? Kok mukanya tegang begitu," tegur Tania. "Nggak ada apa-apa Jeng, ayo! Sebaiknya kita lanjutkan pesta ini." Tania tahu telah terjadi sesuatu karena dia dapat melihat dengan jelas perubahan di wajah Adel. Di hotel. Fatih membuka matanya ketika samar-sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN