60: JANGAN PERAS ISTRIKU

1385 Kata

Enam bulan yang lalu, flash back. “Assalammu’alaikum, Bu,” sapa Debby sopan setelah menekan tombol terima di ponselnya. “Wa’alaikumsalam,” jawab Rindang. “Kamu dan Borne sehat Deb?” “Alhamdulillah sehat. Ibu gimana kabarnya?” “Baik.” “Ada apa, Bu? Tumben Ibu nelpon Debby?” “Kamu lagi di mana?” “Di Changi, Bu.” “Oh, lagi tugas?” “Iya, Bu.” Debby mulai merasa gelisah. Sungguh bukan kebiasaan Rindang menelpon dengan sambungan internasional seperti ini. “Debby telpon balik Ibu aja ya?” “Ga usah. Ibu cuma sebentar saja.” “Ya Bu?” “Deb, apa kamu punya uang lebih?” “Untuk apa Bu?” tanya Debby spontan. Wajar bukan? Ia dan Borne tak pernah terlambat mengirimkan uang untuk orang tua mereka. Dan baru kali ini Rindang tiba-tiba meminta tambahan dana. “Untuk Ibu buka usa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN