Renata memejamkan matanya, ia tidak mampu melawan seorang Dimas dan ia merasa sangat bodoh karena dulu, ia selalu menolak kakak sulungnya yang ingin mengajarkannya ilmu bela diri. Renata mengingat sosok Adiwilaga dan ia menteskan air matanya mengingat betapa Adiwilaga menyayanginya. Ia ingin sekali bertemu Adiwilaga tapi jangankan ingin bebas keluar, ia pun saat ini tidak memiliki ponsel untuk menghubungi Adiwilaga. Apalagi saat ini Kakak sulungnya itu kemungkinan besar masih berada di luar negeri. Renata yakin kemukinan jarinya sekarang ini patah karena ia merasa benar-benar kesakitan, ia kesal pada dirinya sendiri karena ternyata ia sangatlah lemah. "ini agar kamu tidak usah bekerja!" Ucap Dimas menginjak jari Renata dengan kuat "Ampun...katakan ampun Renata!" Pinta Dimas dan ia menger