Jihan menarik kerah baju Jery hingga pria itu setara dengan tinggi badannya. "Apa maumu?" Tanya Jihan dengan nada berbisik pada telinga pria tersebut. "Ciuman, berikan aku sebuah ciuman." Bisik Jery dengan tatapan liar pada kedua bola mata gadis tersebut. Jihan mengerjapkan kedua matanya, bukan masalah besar untuk melawan pria di depannya tersebut. Akan tetapi dia terkepung sekarang. Mau tidak mau dia harus bisa bernegosiasi dengan ketua geng itu. Hari sudah siang, Jihan harus membawa belanjaan pulang ke panti. "Ah, tadi pagi aku disuruh belanja. Minta anak buah mu untuk mengurus itu ke panti. Dan permintaanmu barusan, bisakah jangan kita lakukan di sini?" Bisik Jihan dengan gaya sensual. Jery segera memanggil seorang anak buahnya. Mereka sedang berbicara sejenak, pengawasan lemah

