Episode 25
#Cinta_Andira
Hal tersulit
"Aku memaafkan kesalahanmu Airin, juga tolong maafkan kesalahanku. Setelah semua yang terjadi, ku harap kita bisa menjalani hidup tanpa penyesalan dan air mata." Ku tatap Airin yang masih ketakutan di pojok tempat tidur. Dia juga menangis, ku pikir dia mengerti meski psikisnya terganggu.
Perlahan Airin mengangguk. Ah rasanya lega sekali. Beban yang selama ini menghimpit, serta-merta berangsur membaik.
"Rajin-rajinlah minum obat. Kau akan sembuh, aku yakin itu." Ucapku memberi semangat sambil menepuk bahunya pelan. Airin kembali mengangguk meski masih tampak takut.
"Andira, terima kasih." Ucap Airin pelan sebelum tanganku berhasil membuka pintu kamarnya.
Aku menoleh dan tersenyum manis pada gadis itu. Dendam yang 2 tahun ini menggerogoti hati, k
