Salsa

1394 Kata

"La, kamu masih marah ya?" Dani mengekor di belakang Raila yang masih dalam mode diam. Bukannya menjawab, Raila malah mengambil cemilan dan membuka pintu kamarnya. "La, kok diam? Sakit gigi ya?" "Ck, Bos nyumpahin saya sakit gigi?" Raila urung menutup kamar. Dani menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menampilkan cengiran khasnya. "Enggak, kok. Kan orang yang males ngomong biasanya lagi sakit gigi." Raila mendengus sebal, "saya mau istirahat, capek!" ucapnya lalu menutup pintu kamar. Dani menggerutu tanpa suara. Apaan gadis itu? Masa hanya bunga saja dia marah sampai segitunya sih? Kekanakan sekali! Paling juga harganya gak nyampe jutaan. Dasar cengeng! Dani meninggalkan pintu kamar Raila. Ia sempat melirik pintu yang tertutup itu lalu meninjunya dari jauh. "Dasar tukang makan!

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN