“BRYAN.” Bryan menoleh dan membulatkan mata melihat seseorang yang telah memanggil namanya. Bukan hanya Bryan, Angga juga terkejut melihat orang yang duduk tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang. Meli mengikuti arah pandang Bryan dan Angga. Dia melihat seorang wanita cantik berpostur tubuh tinggi, ramping, dan berkulit putih berjalan mendekati mereka. Wajah wanita itu sangat familiar di mata Meli. Walau dia baru pertama kali melihat secara langsung, tapi Meli tahu siapa wanita itu. “Hai, Yan,” sapa wanita itu, memeluk dan mencium pipi kanan-kiri Bryan. Meli segera mengalihkan pandangan. Entah mengapa hatinya terasa sakit melihat Bryan hanya diam saja menerima perlakuan wanita itu. Bryan segera melepaskan pelukan wanita itu ketika menyadari mereka berada di tempat umum dan ada