Kata "sah" telah terucap. Navia dan Hiro telah resmi menjadi pasangan suami istri. Air mata pun berderai dan membasahi kedua pipi Navia. Terharu, bahagia dan sedih bercampur menjadi satu. Terharu dan bahagia karena akhirnya dirinya telah resmi menjadi istri Hiro, sedih, karena ibunya tidak hadir di acara terpenting di dalam hidupnya. Suasana itu cukup menyesakkan d**a Navia. Hati Hiro sedikit bergetar saat Bella mencium punggung tangannya pertama kali setelah wanita itu resmi menjadi istrinya. Sejak ia mengucapkan "saya terima" Pria itu sadar, sepenuhnya tanggung jawab atas Navia kini pindah ke pundaknya. Dia berkewajiban membahagiakan gadis kecil yang telah menjadi istrinya itu. Papa Navia juga tidak mampu membendung air matanya. Akhirnya, dia menjadi wali untuk anak perempuan kesayang

