Semalaman Luna tidak bisa tidur dengan nyenyak, meskipun Rafa sudah berkali-kali memintanya untuk tidur karena malam semakin larut namun Luna masih terjaga dalam tidurnya. Sebelah tangannya terus saja membelai rahang juga rambut Rafa dengan perasan sukur, lalu mengukir garis alis suaminya yang benar-benar sudah terlelap. "Tidur, Luna sayang. Ini sudah larut." Ucap Rafa yang lebih terdengar seperti igauwan, karena Rafa berbicara tanpa membuka mata dari tidurnya. Luna hanya tersenyum kemudian mengecup pipi suaminya karena Rafa tidur dengan posisi miring, dan sambil memeluk perut bulat istrinya, lalu Luna coba kembali memejamkan mata berharap kali ini dia akan mendapatkan tidurnya, tapi meski begitu, Luna masih saja tidak bisa mendapatkan tidurnya karena pikirannya sedang di penuhi oleh bay