Maaf

2059 Kata

Abraham tidak menyapa orang itu dan hanya kembali duduk dan menyibukkan diri dengan ponsel di tangannya. "Pa. Bisakah kita bicara sebentar?" Tanya orang itu yang tidak lain adalah Johanes Van Abraham. Putranya sendiri. Abraham hanya kembali melihat Johanes yang berdiri di depannya namun tidak juga menjawab pertanyaan Johanes. "Johanes ingin bicara penting," sambung Johanes lagi dan kali ini Abraham hanya menghela napas lalu membuangnya namun tetap bangkit dari duduknya untuk keluar dari ruangan itu. Johanes melihat ke arah sofa panjang yang mana di sana ada, Luna, tengah tertidur, dan saat Johanes melihatnya lebih dekat, Johanes juga melihat, Rafa, tertidur di pangkuan Luna. Entah kenapa kali ini ada yang tidak benar yang justru Johanes rasakan saat melihat dua orang itu seperti itu. Ra

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN