Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
… Pria berpakaian formal yang terlihat pas dan membuat ketampanannya bertambah itu, netra tajamnya masih terus berfokus pada wanita yang saat ini tengah melepas penatnya disana. Jaraknya yang semakin dekat, dapat membuatnya mendengar dengan sangat jelas teriakan dari wanita itu. “Mommy!!!” “Daddy!!!” “Ayra sangat menyayangi kalian berdua!!!!” “Maafkan Ayra!!!!” “Maafkan Ayra, Mom, Dad!!!!” “Maafkan Ayra!!!” “Haahh aaahhhh hhhh hhhhh hhhhh…” Dia membiarkan wanita itu melampiaskan apa yang ada di hatinya saat ini. Namun seekor anjing yang berada di dekat wanita itu, kini tengah menatapnya tajam. Pria itu lantas berjongkok, dan melambaikan tangan kanannya sebagai isyarat tertentu bagi anjing pelacak agar tunduk kepada orang

