Max duduk bersama seseorang rekan bisnis nya yang sudah lama bergabung dengan perusahaan nya di Swiss . wajah mereka saling tertawa santai membicarakan masa lalu yang mengesankan bagi mereka semua
" jadi apa anak mu sudah melihat putri ku ?" tanya max pada pria itu
" tentu saja , putri mu sangat cantik max dan aku dengar dia juga seorang pemukul ulung " ucap pria yang bernama william sambil tertawa kepada max dan vika
" ya.. Aku hanya mengajarinya sedikit agar ia bisa menjaga diri nya " ucap vika sambil tersenyum ke arah william
" kau benar vika , Dia menang harus begitu kalau tidak bisa saja dia di lukai orang karna wajah cantik nya " ucap Willian memuji Shasa tanpa henti .
" oh ya dari mana dia belajar itu hingga Shasa sangat tangguh ?" tanya Sarah istri William dengan wajah penasaran
" Hanya les private dasar ." ucap vika mengambil pembicaraan .
“ Aku dengar dia juga sangat cerdas.” Sarah kembali memuji karna merasa senang.
" Ya.. Dia sangat membanggakan dan cocok dengan anak mu william " ucap max tersenyum sambil meminum minuman nya
" Apa Shasa tau kalau dia akan di jodohkan ?" tanya william penasaran
" belum , aku meminta nya untuk menyelesaikan kuliah dulu , dia masih sangat polos menurutku " ucap max sambil tersenyum
" Ya . Lagipula putra ku belum memintanya sekarang .Aku dengar usaha mu dan anak ku berjalan lancar." ucap will sambil menekan sudut sofa .
" Ya, Aku sedikit malu karna saham anak mu di atas ku , Aku kalah dengan anak umur 25 tahun." ucap max sambil tersenyum dan memuji pria yang yang akan di jodohkan dengan anaknya itu .
-------
Shasa bangun dari tidur panjang nya . ia memijat kepala nya yang masih terasa pusing lalu duduk di atas ranjang sambil menaikkan tangan nya ke atas.
" Aaaa, kau ? " Shasa terkejut saat meihat pria yang berdiri di hadapan nya sambil memegang minuman dan tersenyum ke arah nya.
" kau tidur dengan nyenyak honey " ucap jack melihat ke arah tubuh shasa yang terekpose bebas .
Shasa melihat tubuh nya dan heran kenapa ia hanya mengenakan Underwear . Ia segera menarik selimut panjang untuk menutupi tubuhnya.
" Kenapa kau dikamar ku ? Keluar!" Teriak shasa tidak bisa bangun karna keadaannya saat ini.
" ini kamar ku honey , Apa kau lupa apa yang kita lakukan semalam ?" tanya Jack membuat shasa memikirkan hal yang mengerikan .
" Apa ? A-apa yang terjadi ?" tanya shasa histeris sambil melihat sekeliling kamar yang jelas bukan kamar nya.
" Kita berciuman sepanjang malam , sayang nya kau tiba-tiba pingsan kalau tidak mungkin tubuh mu itu milikku " jack menceritakan kebenaran yang terjadi pada Shasa lalu tersenyum
Shasa yang kesal mendengar nya langsung keluar dari balik selimut tanpa memperdulikan penampilan nya. Ia mendekati jack dan mencoba untuk memukul pria itu. tapi jack menahan nya dan membuat Shasa berputar dan jack leluasa memeluk shasa dari belakang .
" Wah.. pagi yang indah " ucap jack menyentuh perut Shasa yang datar
" b******k ! Lepas kan aku !! " Shasa berteriak dan berusaha melepas pelukan jack dari belakang nya .
" tidak honey , setidak nya memohon lah .seperti semalam" ucap jack menggoda Shasa .
" tidak akan pernah." Shasa masih berusaha melepaskan dengan seluruh tenaga nya tapi jack sangat kuat berbeda dari pria lain yang pernah mengganggunya selama ini .
Jack memutar tubuh shasa dan membuat mereka saling berhadapan lalu mendorong shasa hingga terbaring ke ranjang , Jack menahan tangan Shasa di ranjang dan menatap shasa dengan senyuman m***m nya .
Ia bisa melihat jelas d**a Shasa yang turun naik dengan cepat.
" Le-pas !!!! " Shasa kembali berteriak dan berusaha dengan kuat ,ia ingin menendang junior jack tapi pikiran itu sangat mudah di baca sehingga jack berbaring sedikit menyamping dari lutut nya .
" Tidak bisa melawan honey ?" tanya jack mendekatkan bibir nya membuat Shasa diam tidak berani bergerak , karna sedikit saja bergerak ia akan menyentuh bibir jack.
" kenapa ? Bukannya semalam kau malah melingkarkan tangan mu di leher ku dan berciuman dengan panas " ucap jack membuat Shasa ingat akan kesenangan yang mereka lakukan tadi malam .
" Lepas ... Lihat saja aku akan membunuh mu dan mengadukan semua pada papa ku " ucap shasa mengancam dengan tidak bergerak di bawah jack
" bilang saja .. Aku tidak takut honey , Aku tinggal bilang menemukan mu di club malam dengan minuman " ucap Jack mengancam shasa membuat nya tidak bisa bicara.
Shasa akhirnya takluk pada Jack, ini tidak seperti biasanya , Dulu ia bisa mematahkan hidung pria dan menendang mereka habis-habisan dan mengumpat dengan garang, sekarang ia malah tidak bisa bergerak sedikit pun .
Shasa memikirkan sesuatu sambil menatap jack yang masih menatap nya intim .
Duaghh !!!!!
Shasa menghantukkan kepala nya ke wajah jack membuat pria itu melepaskan cengraman nya dan merasakan sakit di sekujur wajah nya .
" sial !!" batin jack mengumpat . ia memegang wajah nya yang terasa sakit
" Shasa !!" teriak jack melihat gadis itu segera memakai pakaian nya yang tergeletak di lantai lalu menendang jack keras , Shasa melihat kesempatan untuk melarikan diri dari pria gila itu .
" rasakan itu " teriak shasa sambil berlari menjauhi jack yang sudah berani menyentuh nya dengan tidak sopan .
" Akh.. Sial ! ini menyakitkan !" ucap jack melihat Shasa dengan mata kabur nya dan membiarkan gadis itu lolos .
Shasa kembali kerumah nya dan menyuruh Arthur yang membayar untuk nya.
" hey... Kau kemana semalam ? Aku dan Adam mencari mu " ucap Arthur khawatir melihat tampang lusuh kakak nya
" Jangan katakan pada papa Arthur ,please ! " ucap Shasa memohon
" Sejak kapan aku mengadu shasa " ucap Arthur tampak khawatir kepada Shasa
" Aku belum bisa menceritakan pada mu , tapi tolong rahasiakan ini " ucap shasa membuat Arthur penasaran
" hey.. Kau baik-baik saja kan ?" tanya Arthur masih ingin tau
"ya.. Aku hanya sedikit syok , Aku akan naik ke kamar ku " ucap Shasa pada adiknya yang masih menatap dengan wajah khawatir
" Baiklah.. Nanti malam aku tidak pulang , aku punya urusan " ucap Arthur kepada Shasa membut gadis itu mengangguk.
" Dan telpon aku segera kalau kau butuh sesuatu " ucap Arthur kembali
" aku bisa melindungi diri sendri thur " balas shasa meyakinkan adik nya itu
" Bagus lah ... Jaga diri mu " pesan Arthur lalu mengambil tas nya dan meninggalkan shasa dirumah sendiri.