Aku tidak membatasi

1191 Kata
Max tampak duduk dengan seorang pria muda dengan paras yang cukup tampan dan masih tampak muda di hadapan nya. Sesampai nya dari Swiss ia langsung menuju ke kantor , sementara vika masih setia berada disana karna max akan pergi kembali ke swiss setelah ini .  " bagaimana kabar anda tuan " tanya pria itu kepada max di ikuti senyuman yang masih terlihat tampan menghiasi wajah max di sela garis keriput yang masih samar.  " Sangat baik . bagaimana dengan mu ?" tanya max duduk lebih santai disana " sama dengan mu ,sangat baik tuan ,oh ya apa Shasa belum tau tentang perjodohan ini ? Aku dengar ia punya pacar " ucap pria itu seakan tau segala nya " belum .. Dia harus fokus pada kuliah , Pacar ?? Tidak mungkin aku sudah memperingatkan nya " ucap max kembali membuat wajah pria di hadapan nya tersenyum dengan ramah " Bagaimana kalau dia diam-diam punya pacar dan tidak ingin di jodoh kan ?" tanya pria itu sangat ingin tau " Kau bisa mengawasi nya dan melakukan apapun , Aku tidak akan membatasi mu tapi ingat aku tidak ingin terjadi sesuatu sampai Shasa selesai kuliah " ucap max dengan wajah serius membuat pria didepannya mengangguk mengerti . Arthur berdiri di depan rumah anna dengan wajah gusar.  Ia menunggu gadis itu segera keluar seperti biasanya.  " Anna " wajah artur tampak tersenyum ketika melihat anna berdiri di depan nya.     " Arthur " panggil anna lembut dan menunduk malu mengingat kejadian kemarin . Tap... Arthur menggapai jemari anna dengan pelan dan mengajak nya pergi bersama seolah tidak ada kejadian . " Arthur... anna tidak akan hamil kan ?" tanya gadis itu polos membuat pria itu tersenyum .  " Kalau kau hamil akan mudah bagi ku " jawab Arthur membuat anna memasang wajah masam dan tidak suka " kau harus janji tidak akan membuat ku marah lagi anna" Ucap Arthur sambil menatap anna dengan dalam " hm.. Apa rasanya masih sakit ?" tanya Arthur membuat anna mengangguk pelan " maafkan aku anna " bisik Arthur merasa sedikit bersalah karna tidak bisa mengontrol rasa ingin nya terhadap anna kemarin . Anna hanya mengangguk polos , Rasanya ia sakit saat bersama Arthur mengingat kejadian itu , Tapi anna lebih takut akan kehamilan yang bisa saja terjadi sehingga ia menahan diri untuk tetap mencoba di dekat Arthur. ---------- Shasa terbangun dari tidur panjang nya di hari ini , Ia merasakan sekujur tubuh nya sakit dan kepala nya terasa berat Ia menarik selimut untuk menutupi tubuh nya dan melihat kamar nya sangat berantakan . Shasa bernafas lega sambil menarik nafasnya.  " Kau sangat takut honey , pakai baju mu atau aku akan menerkam mu " bisik jack tadi malam seolah membuat nya kembali hidup , Beruntung jack masih kuat menahan untuk tidak melakukan hal itu padanya semalam . Shasa meraih ponsel nya dan melihat pesan masuk dari jack . Minum vitamin nya , ketemu nanti di kampus hon.. I love you Astaga rasanya Shasa ingin muntah saat menerima pesan seperti ini , sebelum nya ia bahkan tidak pernah berkirim pesan mesra apalagi mendapati pesan dengan hal seperti ini. " Hmm. Aku akan di bunuh kalau ayah tau " bisik Shasa lalu meraih ponsel kembali untuk menelpon ayah nya " Halo sayang ?" tanya max menahan bicara nya sebentar pada calon Shasa Yang masih bicara dengan max " kapan kalian pulang ?" tanya Shasa penasaran " Aku ada di kantor sayang , tapi sebentar lagi papa akan pergi kembali ke swiss ibu mu masih disana " ucap max membuat Shasa kesal " hmm.. Kapan kalian akan kembali ?" tanya Shasa ingin tau " Mungkin sekitar 1 minggu kedepan lagi sayang " Jawab max kepada Shasa " Hm... aku benci kalian terlalu lama di luar negri " ucap Shasa kesal dan mengeluh . " Oh ya sayang kau masih ingat pesan ku kan ?" tanya max membuat Shasa terdiam " Hm.. Yaa tentu saja pa " jawab Shasa " Bagus... Kau harus benar-benar kuliah perjuangan mu tinggal sedikit lagi Shasa " ucap max menguatkan gadis itu . " Yaa... Aku mau mandi dulu pa .. Bye, I love you " ucap Shasa tidak ingin bicara lebih lama karna takut kebohongannya terbongkar. " I love you too baby , Aku sudah mengirim uang di rekening kalian masing-masing gunakan dengan baik dan telpon papa kalau membutuhkan sesuatu " jawab max terakhir kali lalu menutup ponsel nya.  " apa itu Shasa ?" tanya pria itu dengan wajah setengah tersenyum " Hmm... kau dengar kan ?? Dia tidak punya pacar atau sejenis nya , tolong awasi Shasa sebaik mungkin " permintaan max pada calon yang akan di jodohkan nya itu dan diikuti anggukan pelan . " Baiklah aku pergi dulu dan terimakasih atas kepercayaan mu " ucap nya dengan wajah senang karna max menyukai nya tinggal ia memikirkan bagaimana membuat Shasa untuk bisa ia atasi dengan baik . " Tentu ... Ingat pesan ku tadi , Aku akan membunuh mu kalau shasa terluka " ucap max tetap mengancam sekalipun itu adalah calon yang ia inginkan untuk shasa.   " aku akan berusaha " balas nya lalu berlalu dari harapan max. --------- Shasa mengambil minuman adam saat tiba di kantin dan melihat pria itu disana. " Hey.  itu minuman ku " teriak adam kesal karna baru saja ia meminumnya. " kau bisa beli lagi adam " ucap Shasa tersenyum ke arah pria itu " Dasar ! Kau selalu egois " ucap adam melihat Shasa duduk di depan nya " Aku ingin membuat papa ku bangga karna memiliki sifat yang sama adam , kau tau kan aku sudah mengatakan itu sejak kecil " jawab Shasa tersenyum dengan cantik . " Kalau begitu tidak akan ada yang menyukai mu Shasa " balas adam seolah ia tidak menyukai Shasa " hm ? Buktinya aku paling populer di kampus ini adam " Jawab Shasa sambil tersenyum mengatakan hal yang sebenarnya . Adam melirik ke arah nya sekilas . " Kenapa leher mu ?" tanya adam melihat warna merah tidak biasa disana " Alergi " jawab Shasa berbohong " hm ?? Sudah periksa ke dokter ?" tanya adam yang berpura-pura tidak tau " Belum .. " jawab Shasa singkat Adam melepas kemeja nya meninggalkan kaos hitam  Yang melekat di tubuh nya  dan memberikan kepada Shasa. " Tutup leher mu , Orang akan salah sangka " ucap adam membuat Shasa segera mengambil kemeja nya dan memakai nya dengan cepat.    " trimakasih " ucap Shasa membuat nya menoleh dan mengangguk dengan Adam hanya mengangguk dan menatap nya tajam . " lain kali jaga makan mu Shasa " ucap adam dengan kepura-puraan nya ia sangat tau bekas apa yang berada di leher Shasa . " Hmm ..aku pergi dulu kalau begitu " ucap Shasa lalu bangkit dari tempat nya dan berjalan sambil membawa minuman adam bersama nya . Srakkk !! Tangan kekar langsung menangkap gadis itu saat di koridor sepi dan mengunci nya dengan cepat membuat minuman Shasa terjatuh . " Hay baby " ucap seorang pria yang menatap nya dengan tatapan menusuk  Dan di balas tatapan ngeri dari Shasa saat ini . " Nick.. ??" bisik Shasa membuat pria itu tersenyum karna Shasa mengingat dirinya .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN