Wajah Nayla langsung merona. Ia mengalihkan pandangan, berusaha menyembunyikan kegugupannya. “Tidur di mobil saja,” jawabnya cepat. Rafa terkekeh lirih. “Baiklah. Sesuai keinginanmu.” Sore menjelang malam. Matahari yang tadinya bersembunyi di balik kabut perlahan meredup, berganti cahaya jingga yang menyapu langit. Rafa menyalakan lampu portabel di sekitar tenda. Nayla menata makanan yang Rafa siapkan di meja lipat kecil. Malam ini mereka akan barbeque-an. Bhanu duduk di kursi kecil, menikmati buah di tangannya. Saat malam merayap turun, udara dingin makin menusuk kulit. Bhanu merengek kecil, meminta Rafa menutup pintu tenda. Lelaki itu segera menarik resleting hingga rapat, lalu kembali duduk di samping anak kecil itu. “Sini, Mas. Ayah rapikan jaketnya.” Bhanu turun dari kursi berdir

