Sepenuh Cinta, Separuh Luka #9

1456 Kata

Nayla membeku melihat lelaki yang kini berjalan mendekatinya. “Dokter Frian?” gumamnya tak percaya. Lelaki itu tersenyum lebar. Senyum yang sama, hangat dan tak berubah sejak terakhir mereka bertemu. “Wah, ternyata Bu Nay itu kamu, Nayla?” sapanya ringan. “Long time no see. Kamu sehat?” Nada suara itu membawa kehangatan, seperti bertemu kembali dengan bagian kecil dari masa lalu yang tak disangka akan hadir hari ini. Nayla tersenyum, sedikit canggung namun tak bisa menyembunyikan rasa senangnya. Pertemuan itu segera berubah menjadi obrolan hangat, meski hanya sejenak. Mereka bertukar kabar. Saat Nayla hendak mengajaknya duduk di kursi samping rumahnya, Dr. Frian mengangkat tangan pelan. “Saya sebenarnya buru-buru, Nay. Harus segera ke rumah sakit. Pasien saya sudah ngantri.” Nayla

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN