PART. 44 DIKIRA NGIDAM

1332 Kata

Dina mendengar suara salam dari luar. "Assalamualaikum." "Wa'alaikum salam." Dina langsung beranjak membuka pintu. Abba, Amma, Zia, Risman, Via, dan Sifa yang datang. Dina mencium punggung tangan Abba, Amma, Zia, dan Risman. Via dan Sifa mencium punggung tangannya. "Silakan masuk. Abang tidur. Tadi minta dibangunkan kalau Amma datang." Dina ingin membangunkan Wira, sesuai dengan pesan Wira tadi. "Tidak usah dibangunkan. Kasihan dia." Amma melarang Dina membangunkan Wira. Amma menatap wajah putranya. Amma merasa sedih hatinya melihat Wira terbaring tak berdaya. Terdengar suara Sifa menangis. "Paman tidak apa-apakan? Paman misah hudipkan?" Sifa berusaha menatap wajah Wira juga. "Paman hanya sikat, eh sakit. Sebanter juga sembuh." Via berusaha menenangkan keponakannya. "Maa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN