PART. 37 SAKIT

1040 Kata

Amma menatap Abba. "Sabar. Ini diolesi dulu." Amma mulai mengolesi memar di belakang tubuh Wira. "Hanya lelaki pengecut yang mengeroyok orang. Yang di keroyok cuma sendirian lagi. Terus bagaimana orang-orang yang mengeroyok itu?" Amma geram sekali melihat kondisi Wira yang memar tubuhnya. "Dua orang aku patahkan telapak tangannya. Satu orang aku tendang di perut. Satu lagi aku tendang di situ." Wira bercerita dengan kalem saja. Tidak ada emosi dan kemarahan. "Di situ?" Kedua orang tua Wira tidak mengerti apa arti di situ. "Di itunya." Wira berusaha menjelaskan. Tapi orang tuanya tetap tidak mengerti. "Bicara yang jelas, Wira." Abba tidak sabar. "Di senjatanya." Suara Wira tetap lembut. "Dia bawa senjata? Pistol atau senapan?" Amma semakin cemas mendengarnya. Padahal kejad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN