PART 71 - SEMUA PERGI Nadya melihat putrinya Cantika Faranisa Sanjaya tersenyum. Cantik sekali. Seakan tidak ada lagi kesakitan yang putri kecilnya derita. Ketika matanya meneliti tiap sudut wajah Cantika, Nadya merasa memuaskan rasa rindunya pada sosok sang putri. "Ika sayang Bunda." Lalu pipinya di cium dan pelukan hangat Nadya dapatkan dari sang putri. "Bunda juga sayang ika." Nadya mengelus kepala Cantika. Lalu pelukan mereka terlerai. "Bunda mau janji? Bunda gak boleh nangis lagi. Ika gak mau bunda sedih. Ika mau Bunda bahagia." Telapak tangan nan mungil itu merangkum pipi Nadya. Nadya merasakan hawa dingin saat telapak mungil itu mendarat di kedua pipinya. "Bunda janji sayang, Bunda gak akan sedih lagi." Cantika melepaskan rangkuman tangannya. Ia berjalan mundur, selangkah