Di sebuah kamar hotel mewah terdapat dua insan berbeda jenis kelamin tengah tertidur pulas setelah melakukan aktivitas panas mereka. Terlihat kamar tersebut begitu berantakan dengan pakaian berserakan dimana-mana.
Sang pria terbangun terlebih dulu. Tanpa membangunkan partner tidurnya, pria itu segera memakai pakaiannya kembali lalu merogoh sejumlah uang dari dompetnya kemudian melemparnya di atas ranjang, setelah itu ia pergi meninggalkan wanita tersebut sendiri di kamar mewah itu.
Pria itu berjalan menuju parkiran hotel di mana di sana sebuah mobil mewah tengah menunggunya. Pria itu masuk di bagian belakang mobil. "Ke perusahaan," perintahnya dengan suara beratnya.
Mobil berhenti tepat di depan gedung perusahaan. Para jajaran petinggi yang menjabat di perusahaan itu telah berbaris menyambut kedatangan pemilik perusahaan termasuk direktur perusahaan. Melihat sosok dingin tersebut keluar dari mobil, semuanya menunduk hormat.
Semua tampak gugup dan ketakutan saat pria berkuasa itu berjalan menghampiri mereka. Tak ada yang berani mengangkat kepalanya sampai pria dingin dan berkuasa itu berhenti tepat di hadapan salah satu dari mereka.
Pria paruh baya itu terkejut saat melihat sepatu mengkilap berada di depannya. Keringat dingin mulai bermunculan di dahi pria itu. Ia mendongakkan kepalanya dan betapa terkejutnya melihat bos besarnya terlihat begitu berantakkan. Rambut yang acak, kemeja yang tidak terkancing dan dasi yang tidak terikat. Saat matanya bertubrukan dengan mata hijau elang milik atasannya itu. Pria paruh baya itu langsung tahu kesalahannya. Segera ia bersujud meminta pengampunan namun semuanya sudah terlambat. Dua orang berbadan besar dan berbaju hitam datang, langsung membawa pria paruh baya itu pergi dari sana.
Semuanya terkejut dan menelan ludahnya melihat kejadian itu. Seperti itulah sosok bos mereka yang bernama Roni Walker. Sosok dingin, kaku, kejam namun tampannya luar biasa apalagi pria itu sangat kaya. Pria itu dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia dalam tabloid Forbeza. Jadi siapa yang tidak takut dengannya, pria itu sangat berkuasa. Dengan uangnya saja, ia dapat membeli hidup orang apalagi menghancurkannya. Tak heran juga jika ia menjadi incaran para wanita walaupun pria itu berstatus bastard widower yang suka berganti wanita seperti pakaian tapi itu malah membuat para wanita semakin tertantang dan penasaran dengannya.
Dari pernikahannya Roni sebenarnya memiliki seorang putra. Jika kalian pikir, Roni menikah karena mencintai istrinya, kalian salah besar. Pernikahannya hanyalah sebuah kedok sebagai bentuk tanggung jawab karena kelalaiannya yang menghadirkan seorang makhluk hidup dalam perut wanita itu. Masih diingat bagaimana wanita itu datang meminta pertanggung jawabannya.
Flasback
Semua bermula, saat Roni tengah mengadakan perayaan pesta ulang tahun perusahaannya. Pesta yang awalnya berjalan lancar langsung kacau karena munculnya seorang wanita yang mengaku tengah hamil anaknya Roni.
Roni tentu saja tidak percaya begitu saja. Menggunakan trik murahan ini untuk mengikatnya, Roni tidaklah bodoh. Namun wanita itu memberikan surat pembuktian bahwa bayi yang diperutnya benar anak biologisnya. Wanita itu rela mengambil risiko di tengah kehamilan mudanya untuk menguji coba tes DNA.
Roni dibuat tak berkutik saat itu. Di depan awak media dan semua kolega bisnisnya mau tidak mau ia harus bertanggung jawab dengan menikahi wanita yang mengaku mengandung anaknya.
Pernikahan itu dibuat begitu meriah dan mewah. Karena sang istri adalah Jessica Lauren, seorang artis papan atas jadi pernikahannya harus menjadi pernikahan terkemuka. Jessica kira dengan mengandung anak dari seorang Roni, wanita itu telah menang. Tidak, ia salah. Jessica hanya menang dengan statusnya sebagai istri dari Roni Walker bukan pemenang atas kepemilikan hatinya.
Jika pasangan umumnya setelah hari pernikahannya tak sabar menanti malam pertamanya. Beda dengan pasangan Roni dan Jessica. Di sini, hanya Jessica yang tak sabar menanti bermalam kembali, mengulang pergulatan panas yang begitu didambakan oleh para kaum wanita. Rumor yang menyebut Roni, pria yang gagah dalam ranjang itu memanglah benar. Pria itu begitu hebat memuaskan sang lawan hingga setiap wanita yang bermalam dengannya rela tidak dibayar asal dapat mendapatkan kepuasan darinya.
Sudah sejam, Jessica menunggu kedatangan Roni. Ia telah menyiapkan diri sebaik mungkin dengan memakai lingerie yang sangat seksi, yang hanya menutupi daerah d**a dan intimnya. Jessica meremas seprai ranjangnya sebagai pelampiasan kemarahannya. Tak pernah ia diperlakukan seperti ini sepanjang hidupnya. Ia sungguh sangat tersinggung atas perlakuan Roni kepadanya. Segera ia bangkit dari sana lalu meraih bathrobe untuk menutupi tubuhnya yang hampir sepenuhnya telanjang kemudian keluar mencari sosok Roni. Tapi bukan Roni yang datang melainkan pria kepercayaan pria itu, Kevin Drake.
"Ke mana suamiku?" tanya Jessica dengan to the point pada asisten Roni.
"Nyonya, silakan kembali ke kamar Anda." Bukannya menjawab, pria itu malah meminta istri dari bosnya ke kamar.
Plak!
Sebuah tamparan dilayangkan Jessica pada wajah Kevin. "Jangan mengaturku! Ingat aku sekarang adalah istri bosmu! Kekuasaanku sama sepertinya, aku bisa memecatmu kapan saja aku mau!"
"Maafkan aku, Nyonya," jawab Kevin dengan kepala tertunduk.
"Katakan di mana Roni berada?"
"Saya tidak tahu tuan berada di mana, yang pasti tuan tidak akan kembali. Ia hanya menyuruh saya untuk berjaga di sini." Setelah mendapat jawabannya, amarah Jessica semakin membara. Ia tidak terima dan akan mencari perhitungan pada Roni.
Keesokan paginya, Jessica terbangun dan terkejut mendapati sosok Roni tengah duduk menatap tajam kepadanya. Wanita itu mengabaikan rasa takutnya, dengan penuh keberanian ia berjalan mendekati pria yang sudah berstatus suaminya.
"Pagi Sayang-, akh!" Jessica merintih kesakitan akibat cengkraman erat di kedua pipinya.
"Beraninya kamu memukul orangku! Ingat ini di otakmu baik-baik! Jangan pernah melewati batas meski kamu sekarang menyandang status sebagai istriku. Kamu ku nikahkan hanya karena makhluk yang ada di dalam perutmu. Setelah makhluk itu lahir, kamu tidak ada gunanya lagi dan kita akan bercerai!" Setelah mengatakan itu semua, dengan kasar Roni melepas tangannya dari wajah wanita itu.
Tapi Jessica tidak menggubris perkataan Roni kepadanya. Ia yakin dapat menaklukkan pria dingin itu. Seiring berjalannya waktu bukannya Roni semakin dekat dengannya tetapi semakin membencinya.
Roni tidak pernah main-main dengan perkataannya. Seperti yang dikatakan saat itu, setelah anaknya lahir, Jessica akan diceraikan dengan persetujuannya ataupun tidak dan hak asuh akan jatuh pada tangan Roni.
Jessica tentu saja tidak terima. Namun apa dayanya, pria yang dihadapinya bukanlah pria biasa melainkan seorang Roni Walker. Pria kejam, berhati dingin yang teganya memisahkan sang putra dari Ibu kandungnya tanpa memikirkan perasaan putranya yang mengharapkan kehadiran sosok ibu yang mencintainya bukan membencinya seperti sang ayah.
Flasback end.