“Sendiri. Dia punya rumah sendiri. Makanya sepi sekali ya rumahku. Duduk Kaf.” Kaflin duduk di sofa. Bunga menyusul. “Rumahku juga sepi.” Jawab Kaflin. Tak ubahnya suasana rumah Bunga seperti rumahnya. Sama-sama memiliki dua anak seperti orang tuanya, dan lebih parah karena Nicko menurut Bunga hanya pulang sebulan sekali. Untuk hadir makan malam yang kaku dan habis itu kembali ke dunianya sendiri. Keduanya berlatar belakang serupa juga, mengapa sekarang terasa menonton? Tidak ada tantangannya. Bagaimana bila nanti mereka menikah? Dengan sama-sama memiliki karier cemerlang sebagai dokter, Kaflin tidak yakin Bunga akan meninggalkan karier untuk jadi Ibu rumah tangga. Sementara Kaflin tidak akan melarang pasangannya berkarier tetapi ia tidak ingin pasangannya lebih sibuk di banding diri