Meski hari ini hanya menikahkan Ami dan Kaflin tanpa resepsi, keluarga Lais ternyata menyewa sebuah ballroom berukuran kapasitas seratus orang di hotel tempat mereka menginap untuk acara malamnya, perayaan kecil. Di dekorasi sederhana. Amira di dandani, memakai gaun malam yang sangat indah, berwarna putih. Kaflin memakai kemeja putih dan celana putih, tanpa jas. Tetap santai saat membiarkan dua kancing teratasnya terbuka dan bagian lengan di gelung. Keluarga dekat Ami juga datang, termasuk Arif yang sengaja pulang ke Semarang bersama istrinya untuk hadir di pernikahan Amira. Jika di kumpulkan ternyata kedua keluarga saja sudah sangat banyak, walau tak sampai seratus orang. “Ami, sudah siap? Semua orang menunggu..” Kaflin melangkah lalu terpaku menatap Ami yang duduk di depan meja rias.