[Dear Doctor 2] Harapan Bunda Amira

1489 Kata

Hamish sebenarnya malu harus muncul lagi depan Lea, jika Halim sih saudaranya sendiri. Sudah saling tahu kelakuan baik maupun nyelenehnya masing-masing. Bisa-bisanya dia tidak bisa menahan buang gas, mana depan wanita. Itu karena perutnya sakit di tambah pagi itu dingin, memaksakan diri ikut meditasi yang baginya konyol. Berbeda dengan Lea yang sudah biasa saja saat melihatnya bergabung breakfast. “Jangan naik taksi, biar aku saja yang antar kamu.” Kalimat Halim menarik atensi Hamish, menatapnya, “memang mobilnya kenapa?” “Waktunya cek, servis, ganti oli.” Lea yang menjawab. “Bukannya libur?” “Dia dapat telepon dari rumah sakit, menggantikan satu dokter yang kurang sehat untuk tindakan operasi dalam kasus pasien yang alami apendisitis.” Halim yang menjawab, seolah tahu semua ten

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN