Malam di sana jadi lebih terasa lama, siang jadi lebih sebentar. Suhu di luar bisa sampai minus puluhan. Ami baru terasa lelah sampai malas beranjak bangun. Ia merapatkan diri pada Kaflin yang juga tampak sama. Tubuhnya berbalut gaun tidur yang tipis, tetapi ruangan itu benar-benar hangat. Akhirnya memutuskan untuk brunch di kamar. Ami yang rindu makanan Indonesia, untungnya membawa beberapa bekal makanan awet yang hanya perlu di hangatkan dalam microwave seperti rendang, sambal atau pun teri kacang yang rasanya pedas manis. Kaflin mempertanyakan saat Ami membawa itu semua, sekarang ia jadi ikut makan dan Ami juga membawa beras instan yang hanya perlu di seduh air mendidih dan didiamkan. Semua saran dari Anna, berguna saat dia lapar tiba-tiba seperti semalam. Makan buah saja tak cukup