Tengah malam, Aurora terbangun. Gadis itu mengerang pelan lalu saat kesadarannya telah terkumpul sepenuhnya ia merubah posisinya menjadi duduk. "Engh," erang Aurora sembari memegang kepalanya yang di baluti perban. Mendengar erangan Aurora, Xander langsung terbangun dan menatap mate-nya itu dengan khawatir. "Ada apa? Apa ada yang sakit?" tanya lelaki itu cemas. Aurora mengangguk kecil. "Kepalaku masih sakit," adunga seperti anak kecil. Xander bangkit dan beralih menuju bangsal Aurora dan duduk di tepian bangsal. Tangan Xander terulur mengusap puncak kepala Aurora dengan lembut. "Berbaringlah, aku akan mengelus mu seperti ini. Kau suka?" Aurora tersenyum lebar dan mengangguk. Rasa sakitnya sedikit berkurang ketika Xander mengelus kepalanya. "Tapi Xander..." "Apa?" "Aku lapar," cic