Sah

1755 Kata

"Sayang, saatnya makan malam. Ayo turun," panggil ibu Aurora yang melangkah mendekati Aurora yang berbaring di atas tempat tidur. "Aku tidak lapar," ucap Aurora dengan suara lemah. Ibu Aurora berdiri di sisi ranjang menatap putrinya yang berbaring membelakanginya dengan iba. Hanya tinggal menunggu hari dimana Aurora akan menikah dengan Aro. Tapi ia sama sekali tak melihat raut kebahagiaan di wajah Aurora. Ia justru melihat sebaliknya bahkan beberapa hari ini Aurora tidak mau makan. Dengan hati-hati ia duduk di tepi ranjang dengan tangan meraih pucuk kepala Aurora, memberi usapan lembut di sana dan mengatakan, "Sayang, nanti kau sakit. Dari tadi siang kau juga belum makan apapun, bukan?" Aurora hanya diam tak menyambungi ucapan sang ibu. Ia juga tak mengubah posisi dan tetap berbaring m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN