Ancaman Aro

1779 Kata

Tuk! Semua orang terkejut saat melihat Aurora mengetuk kepala Aro menggunakan baskom. Padahal sebenarnya Aurora ingin sekali mengetuk bahkan menusuk Aro menggunakan pisau yang sebelumnya ia gunakan memotong sayur. “Jaga ucapanmu,” kata Aurora dimana raut wajahnya begitu datar dan dingin. “Ish.” Aro meringis dengan memegangi kepala yang menjadi korban Aurora. Namun setelahnya ia justru menyunggingkan tawa kecilnya. Tangan yang sebelumnya mengusap kepalanya, bertengger mengacak pucuk kepala Aurora. “Kau semakin manis jika marah,” ucapnya. Demi apapun, Aurora semakin ingin menusuk Aro, mungkin tepat di tegah dahinya sangat sempurna. Sayangnya ia masih ingin merasakan menjadi kekasih sahnya Ken daripada mendekam di penjara karena membunuh Aro. Ditepisnya tangan Aro kemudian kembali melanju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN