“Welcome to my paradise …!” pekik Noffia. Eilish tersenyum dan segera masuk. Suasana kamar Noffia cukup lapang dan sangat bersih. Kamar itu bernuansa segar dengan cat dinding warna biru, lantai keramik putih dan langit-langit yang berwarna putih juga. Noffia tidak memiliki banyak barang. Hanya ada sebuah ranjang ukuran sedang, sebuah televisi yang menempel di dinding dan satu buah lemari pakaian dari box plastik. Namun … Ada banyak sekali rak yang berjejer mengelilingi kamar itu. Dan isinya adalah … Berbagai cemilan makanan ringan dan juga minuman. “K-kamu mau buka Indomaret apa gimana, sih?” Eilish menatap takjub sekaligus tak percaya. Noffia terkekeh. “Hahahaha. They are my bestie. Mereka itu sahabat terbaik aku yang nggak pernah berkhianat dan selalu ada.” Eilish pun mengangguk