Jemari Danu yang sudah memegang knop pintu kamarnya terlepas. Ia menatap Eilish lekat-lekat seakan-akan tidak memercayai pendengarannya.
"Kamu akan pindah?"
Eilish tersenyum, lalu mengangguk.
"Iya."
Hening.
Kepala Danu sedikit miring. Dia tentu sangat senang mendengar kabar itu, tapi mengingat bagaimana keras kepala dan sikap Eilish selama ini ... Jelas Danu tidak bisa percaya begitu saja.
"Kamu tidak sedang merencanakan sesuatu yang buruk lagi bukan? Apa kali ini kamu akan meracuni saya lagi?" Danu menuduh sembarangan.
Eilish mengembuskan napas panjang. Raut wajahnya terlihat pasrah. Eilish tidak mau berdebat lagi. Dia memilih diam dan menundukkan wajahnya.
"Kamu serius?" tanya Danu.
Eilish mengangkat wajahnya, lalu kemudian menatap Danu. "Saya akan pindah dari sini."
Semburat
