“BANG-SAAAAT …!!!” Danu berteriak geram dan balas melayangkan pukulan pada Evan. Area pemotretan itu langsung berubah menjadi sebuah kericuhan. Danu dan Evan sama gilanya. Kedua lelaki itu tak henti saling menyerang. Beberapa orang mencoba melerai, tapi malah mereka yang terpelanting hingga tak ada lagi yang berani mendekat. Semua menghindar dan hanya menonton pertengkaran itu. Evan menarik kerah baju Danu sekuat tenaga, lalu kemudian mendorongnya hingga Danu menghantam sebuah meja yang di atasnya penuh dengan maka siang para staf. Makanan itu pun kini berserakan di lantai. Danu pun bangkit dengan sudut bibir yang sudah berda-rah. Ia berlari menyeruduk Evan dan kemudian membantingnya. “Aaarght ….” Evan meringis saat punggungnya terhempas ke lantai. Danu menatap geram, langsung mendudu