Eilish termangu dengan detak jantung yang sudah tidak lagi beraturan. Ia masih tidak memercayai pendengarannya. Sementara itu Danu masih memeluknya erat. Embusan napasnya yang hangat terasa menyentuh bagian belekang leher Eilish. Membuat bulu kuduk Eilish meremang. Ada sedikit rasa cemas, tapi di sisi lain juga terasa bagai candu yang membuatnya mencoba menikmati suasana itu. “Saya mencintai kamu. Sangat mencintai kamu, Lish. Saya tidak tahu kapan perasaan ini ada. Tapi yang jelas … saya tidak bisa menahannya lagi sekarang,” bisik Danu lirih. Glek. Eilish tidak bisa berkata-kata. Untaian kata itu seperti angin dari surga yang membuat pikirannya seketika kosong. Hatinya melambung tinggi. Eilish masih membeku dalam hangatnya dekapan tangan yang kekar itu. Cukup lama …. Cukup lama Danu