Gwen menekan nomor kunci di bawah knop pintu. Masih sama. Dan jikapun berubah pasti dia orang pertama dan mungkin satu-satunya yang akan diberitahu oleh Diego. Gwen menghela napas dalam ketika membuka pintu lalu menutupnya kembali, rapat-rapat.
Sepi. Ketika Gwen terus berjalan ke bagian tengah apartement. “Diego? Di mana kamu?”
Tidak ada jawaban. Apa dia sedang pergi keluar sebentar? Ke minimarket? Apa stock minumannya habis?
Di lobby apartement ada minimarket, tadi Gwen melewati minimarket itu ketika berjalan menuju lift. Gwen justru berharap Diego bukan hanya pergi sebentar ke minimarket, tapi pergi saja selamanya ke neraka. Gwen tidak peduli. Sebab selama Diego masih hidup atau selama dia tidak kembali ke negara asalnya, maka Gwen tidak mungkin bisa lepas dari kungkungannya.
“Diego?
